cerpen

PEKAN BUDAYA DI SEKOLAHKU

Salah satu bentuk rasa cinta terhadap Tanah Air adalah dengan mencintai budaya bangsanya. Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya, bahasa, suku dan adat istiadat. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara untuk datang, mengenal dan mengetahui lebih jauh tentang keunikan tersebut.

Sudah menjadi agenda setiap dua tahun sekali di sekolahku melaksanakan  acara Pekan Budaya /Bhineka Tunggal Ika, kegiatannya dilaksanakan pada Bulan April yang dikuti oleh seluruh siswa sekolah dasar kelas satu sampai enam, dengan Tujuan acara Bhineka Tunggal Ika ini untuk mengenalkan keanekaragaman budaya bangsa Indonesia agar seluruh siswa mengenal lebih dekat, mencintai dan bangga MENJADI ANAK INDONESIA.

Aku senang sekali karena sekolahku  akan dihias menjadi kepulauan Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau besar seperti Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Papua, dan Jawa. Kemudian setiap pulau dibagi menjadi beberapa provinsi.  Satu Minggu sebelum hari H, setiap kelas dibagi menjadi dua kelompok besar terdiri dari 14 sampai 16 murid dengan satu guru pembimbing dan dengan segala ketentuan yang telah disepakati bersama. Sehingga menggambarkan jumlah provinsi di Indonesia yaitu 33 provinsi.  Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mengambil kertas undian yang di dalamnya tertulis nama daerah/ provinsi. Ada yang mendapat provinsi Sumatera Barat,Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Banten, DKI Jakarta, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Daerah Istimewa Jogjakarta. 

Akhirnya tiba giliranku untuk mewakili mengambil undian dan membukanya....jreng...jreng...ternyata kelompokku mendapat Daerah Istimewa Aceh, “Kota Serambi Mekkah”. Aku dan kelompokku berkumpul untuk bermusyawarah dan membagi tugas mempersiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan Aceh. Uniknya kegiatan ini melibatkan kerjasama dengan orangtua siswa. Jadi setiap kelompok bebas menuangkan kreativitasnya untuk mencerminkan daerah/provinsinya. Mulai dari penataan rumah adat, pemilihan baju adat, tari dan lagu daerahnya, alat musik, souvenir serta makanan khas. Kegiatan ini dilombakan, seperti lomba menyanyi lagu daerahnya, fashion show baju daerah, bazaar makanan khas serta kebersihan dan keunikan rumah adatnya. Semua provinsi beruasaha menampilkan yang terbaik agar bisa meraih predikat juara di setiap kategori.  Demikian pula halnya aku bersama kelompokku bekerjasama  agar menjadi yang terbaik dan terkompak. 

Waktu yang ditunggu-tunggu tlah tiba. Pagi sekali aku sudah bangun dan bersiap-siap berangkat ke sekolah. Dengan berbalut baju adat aceh warna pink yang aku kenakan dan make up tipis yang dipoleskan ibu pada wajahku, sehingga pagi itu aku benar-benar tampak berbeda dari biasanya. Hmm...pangling katanya hehe....  Sekitar pukul 06.40 aku sudah sampai di sekolah dan langsung bergabung bersama teman-teman menuju rumah adat Aceh sekaligus menjadi stand untuk menjajakan makanan dan pernak-pernik  khas Aceh.

Sebelum acara dimulai aku sempatkan berkeliling menikmati pemandangan baru. Suasana di sekolahku memang begitu berbeda. di Loby dan halaman sekolah tertata rapi deretan rumah adat dengan segala aksesoris pelengkap yang menunjukkan ciri khasnya daerah masing-masing. Alunan lagu daerah menambah semarak suasana. Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru serta teman-temanku pun semakin terlihat ganteng-ganteng dan cantik-cantik dengan pakaian adat yang dikenakannya. Bahkan orangtua siswa pun turut berpartisipasi berbusana adat. Kami pun saling bertegur sapa dan menyempatkan berfoto bersama untuk dijadikan kenang-kenangan. Ciiiiis... Sungguh, hari ini terasa istimewa..kental dan melekat sekali budaya Indonesia tercinta.

Waktu berjalan, tepat pukul 07.30 acara pembukaan digelar dengan sambutan dari Kepala sekolah dan  penampilan seluruh peserta di panggung menyanyikan lagu dari Sabang sampai Merauke dan Satu Nusa Satu Bangsa serta puisi berantai. Tepuk tangan tamu undangan semakin memeriahkan acara.

Selanjutnya kegiatan perlombaan pun dimulai. Diawali dengan lomba gerak dan lagu daerah vocal group. Ada yang menyanyi Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Tengah, Bubuy Bulan dari Jawa Barat, dan lainnya. Aku dan kelompokku menyanyikan lagu “Bungong Jeumpa”. Selesai lomba menyanyi, dilanjutkan lomba fashion show pakaian adat. Setiap provinsi mengirimkan peserta secara berpasangan. Serrruuu.....

Tak kalah menarik, di stand rumah adatpun sangat ramai oleh pengunjung yang membeli makanan khas dan pernak-pernik lainnya. Setiap stand dijaga oleh siswa dan perwakilan orangtua yang siap melayani dan menjelaskan kepada pengunjung tentang keunikan budaya daerahnya. Di setiap stand ada pojok “icip-icip” para pengunjung secara gratis bisa menikmati makanan khas daerah tersebut....hmmm....yummy...gudeg Jogja, kerak telor Jakarta, mie Aceh, dan sebagainya, semua dech ada di sini.

Tak cukup di stand saja, beberapa siswa pun berkeliling menjajakan makanan, minuman dan pernak-pernik kepada para pengunjung. Di sini kami belajar berkomunikasi menawarkan barang dengan bahasa yang sopan dan ramah kepada pembeli, juga belajar tentang uang lho...jadi tambah pintar dech penjumlahan pengurangan, hal ini bisa terlihat pada saat memberi uang kembalian pada pembeli.

Semua aktivitas siswa, guru dan orangtua dalam menarik pengunjung untuk datang dan berbelanja di stand, termasuk kebersihan dan kreativitas dekorasi  rumah adat mendapat penilaian oleh juri.

Tak terasa acara pekan budaya di sekolahku pun selesai. Acara ditutup dengan pengumuman lomba dan penyerahan hadiah. Aku dan kelompokku sangat senang dan menikmati pengalaman berharga  ini meski belum berhasil menjadi juara. Kami Anak Indonesia Bangga dan Cinta Tanah Air Indonesia.