Senin, 14 April 2014

Deskripsi Ruang dan Waktu



Fajar di Lembah Hijau

        Pukul empat, suatu fajar yang damai di lembah hijau. Udara sejuk di waktu fajar memang sangat akrab dengan Pondok Pesantrenku  yang terletak di Banten, gunung-gunung yang menjulang tinggi di sekelilingnya menambah kesejukan hari-hariku. Sang surya di ufuk timur belum memancarkan cahayanya, sehingga udara pun terasa sangat dingin menelusup ke tubuhku.
        Suasana seperti ini membuatku merasa enggan untuk beranjak dari tempat tidur, tak terkecuali teman-teman seasramaku. Namun, karena suara kakak pengurus yang biasa  membangunkan kami untuk pergi ke mesjid telah terdengar, maka kami pun harus melawan rasa malas itu agar tidak telat pergi ke mesjid.
        Mesjid yang terletak kira-kira lima puluh meter dari asrama ini terasa begitu nyaman karena ruangannya yang cukup luas terlihat bersih,  Al-Qur’an tertata rapi di tempatnya, begitu juga  lantunan ayat suci dan shalawat yang begitu fasih dilafalkan membuat hati siapapun yang mendengarnya  menjadi tentram. Ruangannya pun dipenuhi oleh para santri yang berdatangan untuk menunaikan ibadah shalat subuh.
        Klakson motor yang dibunyikan oleh para ustadzah yang biasa digunakan sebagai pengingat  santri dalam kegiatan kajian kitab kuning usai shalat subuh pun terdengar amat keras sehingga membangkitkan semangat mereka untuk menghadirinya. Dua sampai tiga motor yang berkeliling ke asrama-asrama membuat suasana yang tadinya hening menjadi terasa lebih hidup. Para santri pun terlihat berbondong-bondong menghadiri kajian kitab kuning yang bisanya dilaksanakan di aula.
        Asrama-asrama pun nampak ramai dengan para santri yang melakukan berbagai aktivitas. Mereka yang tak mendapat jadwal untuk mengikuti kajian kitab kuning lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk belajar. Mereka duduk di depan kamar dengan beberapa buku pelajaran yang mereka genggam ditemani dengan segelas susu atau teh dan semilir angin pagi yang terasa amat sejuk. Sebagian mereka ada yang  membaca buku, mengerjakan tugas ataupun menghafal.        
         Semilir angin pagi dan suara kicauan burunglah yang menjadi teman terbaik saat fajar di lembah hijau ini. Lembah hijau yang selalu mampu menghadirkan kesejukan karena udaranya yang dingin dan lokasinya yang jauh dari keramaian pun mampu menciptakan ketentraman bagi siapa saja yang berada di dalamnya.
 

       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar