SIANG DI KAMPUS
Pukul
12.30, begitu aku memasuki pintu gerbang, barisan kendaraan bermotor tersusun
cukup rapi menyambutku. Matahari yang sudah tiba di puncaknya, memancarkan
sinar yang tajam menyengat tubuh. Hamparan pepohonan yang ditebangi, menambah
panasnya udara siang itu. Pada saat sekarang ini, tempat ini akan penuh dengan
carut marut mahasiswa yang baru saja usai kuliah maupun yang akan kuliah.
Dari depan pintu gedung, di
sebelah kiri terlihat beberapa mahasiswa yang sedang menunggu lift. Aku pun tak
ingin menunggu lama naik lift dan bersesakan dengan mahasiswa lain. Aku lekas
menaiki tangga di sebelah kiriku yang lebarnya kira-kira tiga meter dan
memiliki anak tangga berjumlah kira-kira empat puluh.
Berjalan menaiki tangga
menuju lantai tiga ruang empat belas, sambil mengatur nafas yang terengah-engah
kususuri pelatarannya. Terlihat sebuah ruang dengan tulisan bergantung “ruang
kelas perbankan syariah”. Ketika kubuka pintunya, udara sejuk dari pendingin
ruangan dan aroma segar dari pengharum ruangan yang menggantung di alat
pendingin ruangan menyambutku dan membuat dadaku menghirup udara dengan normal
kembali. Terdengar pula suara riuh kawan-kawanku yang sedang bersenda gurau,
ada juga yang sedang panik karena belum mengerjakan tugas.
Ruangan berukuran kira-kira lima
kali enam meter ini sebenarnya cukup luas, namun hampir separuhnya digunakan
untuk meletakkan kursi dan meja berwarna cokelat yang dilapisi cat melamin
sehingga terlihat lebih mengkilat. Di sebelah kiri terlihat sebuah papan tulis
yang sudah tidak putih lagi, walaupun begitu sampai saat ini masih digunakan.
Tepat di atasnya terdapat sebuah gulungan layar putih. Di sudut ruangan ini terdapat
sebuah rak berwarna cokelat yang fungsinya entah untuk menyimpan buku ataukah
hanya sebuah figura ruangan. Didepan rak tersebut ada sebuah meja cokelat
lengkap dengan sebuah kursi yang bisa berpindah kemana pun.
Lampu-lampu neon dengan model
yang cukup modern menempel di langit-langit ruang itu. Sebuah proyektor mengantung
tepat ditengah-tengah ruangan. Di seberang pintu terdapat jendela yang darinya
aku bisa melihat keadaan di luar ruangan ini. Melihat para mahasiswa berlalu
lalang semaunya. Lama aku memerhatikan keluar jendela, tanpa kusadari ternyata
sesosok wanita datang dan aku pun lekas duduk ditempatku.
Pukul lima sore nanti, semua
ruang kelas akan ditutup. Seluruh mahasiswa akan berada di tempat persinggahan mereka
masing-masing dan aku pun sudah akan berada di atapku sendiri beristirahat
memulihkan tubuh untuk menyambut aktivitas di esok hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar