BANK
Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam bank milikku yang
baru saja dibuka. Bank ini adalah impianku sejak aku kuliah di Perbankan
Syariah dulu. Sekarang aku memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa
mendirikan bank di kota kelahiranku.
Bank ini cukup luas, terdapat dua lantai yang
diatas ada lima tempat untuk bertransaksi yang biasa disebut dengan teller dan
di lantai bawah ada empat tempat untuk costumer service. Aku berjalan sambil
mengitari tempat tersebut seraya menyapa pegawai pegawai yang sedang bekerja,
dan seraya memberikan senyuman pada setiap pegawai yang sedang bekerja.
Aku memandang lagi secara keseluruhan bank ini,
aku berjalan ke lantai dua bank ini, dan aku berjalan menuju sofa yang terdapat
di sebelah pojok ruangan aku melihat ada vas yang berjejer dengan bunga mawar
yang berwarna warni di sebelahku yang seakan terkesan menambah keindahan
ruangan ini dan diatas nya terdapat televisi 17 inch yang sedang menyala yang
seakan membuat si pengantri di teller tidak jenuh dengan antrian yang panjang.
Ditambah dengan pendingin ruangan yang membuat ruangan ini semakin nyaman.
Lalu aku pergi menujuh lantai bawah bank ini,
satu persatu anak tangga aku turuni. Setibanya aku dibawah aku melihat banyak
orang yang sedang duduk mengantri untuk menuju ke costumer service. Lalu aku
pergi lagi ke bagian depan tempat dimana pintu masuk berada, disini aku melihat
satu persatu orang masuk dari pintu masuk dan dengan ramah si penjaga bank
menyapa orang itu. Seraya mengucapkan “ada yang bisa saya bantu?”.
Tak terasa hari ini waktu sudah menunjukan pukul
15.00 wib, yang menandakan berakhir nya sudah proses transakasi di bank ini,
aku melihat semua pegawai sedang berkemas kemas untuk menuju rumah mereka
masing masing, dan aku pun bergegas untuk menuju rumah ku, lalu aku menuju
keluar dan ada parkiran dimana aku memakirkan kendaraanku dan aku menaikinya
untuk menuju rumahku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar