Suasana sore di kampung
sandratek menjadi duka. Marni, seorang ibu yang berusia 45 tahun tiada
henti-hentinya menangis di depan jasad anaknya . Prasetyo yang bukan lain
adalah ayah dari anak tersebut juga
tiada hentinya meratapi kegagalannya menjadi seorang ayah dari rizky. Rizky 14
tahun meninggal dunia karena terjatuh di pintu air situ gintung ketika bermain
dengan teman-temannya sepulang sekolah. Rizky sendiri menurut pengakuan dari
sahabat-sahabatnya adalah sosok seorang anak yang periang dan aktif dalam
bergaul dengan teman-temannya.
Situ gintung
memang sudah dikenal oleh msyarakat setempat sejak dulu merupakan tempat yang
selalu memakan korban setiap tahunnya. Danau
yang berada di kawasan ciputat, cireunde terhampar luas 21 Ha diantara
pemukiman warga. Air nya yg hijau jika terlihat dari kejauhan serta kayanya
hewan-hewan air seperti ikan, udang air tawar. Selain itu mitos yang beredar di
warga setempat, adanya sosok buaya putih yang sering muncul ke permukaan danau.
Namun sosok buaya tersebut tidak ada ketika airnya mengering dalam kejadian
tanggul jebol beberapa tahun silam .
****
“Bu … iki
berangkat sekolah ya. “ Pamit rizky kepada ibunya ketika hendak berangkat
sekolah.
Marni hanya diam
sambil melanjutkan memasaknya tanpa menjawab pamitan rizky.
Tokk.. tokkk .
tokk. Suara ketokan besi dengan besi di halaman rumah. Suara tersebut berasal
dari soerang laki-laki 50 tahun yang sedang menyiapkan tapal kuda yang akan
dikenakan oleh seekor kuda.
Rizky menghampiri
ayahnya yang sedang menyiapkan tapal kuda.
“Pak .. iki
berangkat ya. “ Pamit rizky
“iya ki ..
hati-hati ya. “ jawab ayahnya
“Udah dikasih
uang sama ibu ? .” Tanya ayahnya
(rizky
menggelengkan kepala)
“Buu .. si rizky
dikasih jajan nih buat sekolah.“ Teriak ayahnya dengan suara keras
“Ibu gak pegang
uang pak .“ Jawab ibunya
“Ngapain sii
anak dimanja pake duit .“ Lanjut
ibunya
(bapak
menggelengkan kepala)
“Tunggu ya ki. “
Ujar bapak ke rizky
“Iya pak .“ Sahut
rizky
Prasetyo berjalan
kedalam rumah menuju kamarnya yang berukuran 2x3. Tapi ketika membuka laci tak
ada sepeser pun uang. Dia baru ingat bahwa kemarin tidak narik delman sehingga
tidak menpunyai uang lebih untuk jajan sekolah rizky.
Prasetyo keluar
menemui rizky di luar .
“Ki .. hari ini
gak jajan dulu ya , bapak ngga punya uang lebih buat jajan iki.“ Ujar prasetyo
kepada anaknya
“Yahh .. pak
nanti kalo iki laper gimana ?.” Sahut rizky
(bapak berpikir
keras )
Tiba-tiba ibunya
keluar dari rumah dengan berjalan cepat dengan tangan masih memegang sodet
“Kii .. lu
nyusahin orang tua mulu sii pake jajan mulu .“ Potong marni ketika bapak sedang
berpikir.
“Terserah lu mau
jadi apa , ibu udah pusing mikirin lu yang jajan mulu .“ Lanjut ibu
(rizky
tertunduk)
Bapak yang
melihat istrinya bicara seperti itu hanya diam dan mengajak rizky ke depan karna
tidak mau rizky sampai melawan ibunya .
Rizky memang
sering meminta uang buat jajan karena diusia nya yang baru meranjak remaja .
banyak hal baru yang ditemukan rizky sehingga banyak meminta uang kepada orang
tuanya.
“Kii .. hari ini
libur dulu ya jajannya, soalnya bapak kemarin gak narik delman, besok bapak
dobelin dah ya .“ Hibur bapaknya
“Yaudah pak ,
iki berangkat dulu ya .“ Pamit rizky sambil mencium tangan bapaknya
“Iya ..
hati-hati. “ Jawab bapak
***
Pukul 14.00
langit terlihat kelabu. Angin yang kencang pertanda hujan akan turun pada siang
itu . terlihat para pengendara bermotor mempercepat laju motornya. Debu yang
beterbangan membuat mata terasa perih. Namun keadaan cuaca tersebut tidak
menghentikan semangat rizky dan teman-temannya untuk bermain di situ gintung
yang sudah mereka rencanakan di sekolah tadi . dengan ketiga temannya rizky
langsung menuju situ gintung.
Siang itu rizky
dan teman-temannya berjalan di sepanjang pinggiran danau sambil bercanda gurau
membicarakan hal yang mereka anggap lucu dan melempar-lemparkan batu ke tengah
danau.
“Ton .. nyari
ikan yuk. “ Ajak rizky ke salah satu temannya, tono
“Ayo , tapi kan kaga ada pancingan nya ki.” Jawab tono
“Pake kayu ,
benang, sama cacing aja. “ Potong hamdan
“Mal, dan .. lu berdua cari cacing ya , gua sama tono mau minta benang sama nyari kayu nya
.“ Ujar rizky kepada kedua temannya , akmal dan tono
“Iya ki .. gua nanti sama hamdan nunggu di pintu
air ya .“ Jawab akmal
Mereka pun
berpencar untuk melakukan tugasnya masing-masing.
Hujan rintik-rintik
mulai turun siang itu. Ketiga teman rizky merasa ragu untuk memancing dengan
keadaan cuaca seperti ini. Namun lain dengan rizky yang semakin semangat untuk
memancing karena menurutnya kalo hujan ikannya makin banyak yang naik ke
permukaan maka semakin banyak pula ikan yang akan didapat , ketiga temannya
hanya mengiyakan saja, karena mereka tahu rizky bagaimana ketika menginginkan
sesuatu .
Tidak menunggu
yang lama mereka langsung melemparkan umpan mereka ke danau , tepatnya di pintu
air situ gintung.
“Oyy , gua dapet nih. “ Teriak tono
“Tarik ulur ton ,
sini gua aja .“ Ujar rizky
Tono langsung
memberikan pancingannya ke rizky yang menawarkan diri. Mereka teriak kegirangan
karna keberhasilan mereka, Namun rizky sambil loncat-locatan meluapkan
kesenangannya tidak sadar ada batu pembatas yang licin diinjak olehnya sehingga
ia terjatuh kebawah pintu air. Kepala nya terbentur batu kali yang tersusun
kebawah dan tercebur ke dalam anak danau yang dihalangi pintu air.
Ketiga teman
rizky teriak meminta tolong, serentak pengunjung situ gintung dan penduduk
setempat berlarian menuju lokasi rizky terjatuh untuk menolongnya. Akan tetapi ketika
ambulans datang nyawa rizky tidak tertolong karna pendarahan akibat benturan
kepala rizky dengan batu, jasad rizky langsung dibawa kerumah sakit terdekat.
Ketiga teman
rizky langsung lemas melihat kejadian tersebut dan salah seorang warga disana
meminta diantarkan ke rumah rizky untuk mengabarkan kepada orang tua nya.
Sesampainya di depan
rumah rizky
Hamdan langsung
lari ke rumah dan mengetuk pintu
Tokk .. tokk ..
tokk “ketuk pintu hamdan dengan kencang
Kedua orang tua
rizky keluar bersama-sama
“Ada apa dan ? .“
Tanya bapak
“Rizky pak ,,
rizky. “ Jawab hamdan dengan terbata-bata
“Kenapa rizky ? “
Tanya ibu
“Rizky jatuh
dari pintu air situ gintung pak. “ Jawab warga yang diantarkan hamdan
Marni, ibu rizky
langsung pingsan. Bapak langsung meminta tolong kepada tetangga untuk mengurus
istrinya, sedangkan bapak langsung
menuju rumah sakit.
****
Yaasiiin wal quranil hakim innakalaminal
mursalin ….” Suara pelayat di kediaman rizky
Marni tiada
henti-hentinya menangisi di depan jasad anaknya yang terbujur kaku. Bapak yang
berada di samping nya masih tidak percaya anak satu-satunya mendahuluinya. Ini merupakan
pukulan buat mereka sekaligus penyesalan. Di dalam pikiran mereka berdua baru
saja beberapa jam yang lalu mereka masih bersama rizky.
Kejadian ini
merupakan pelajaran bagi setiap orang tua untuk selalu mengawasi anaknya ,
dimana mereka bermain dan dengan siapa mereka bermain.
Situ gintung
memang sudah banyak memakan korban akan tetapi itu bukan merupakan ulah makhluk
halus atau semacamnya. Itu semua merupakan takdir yang tidak bias dihindari,
hanya saja anggapan masyarakat setempat masih percaya bahwa situ gintung
meminta tumbal setiap tahunnya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar