Kegiatan Malam Anak Asrama
Matahari berada di sebelah Timur dengan perlahan menenggelamkan
dirinya dari terangnya langit. Langit pun berwarna jingga kemerahan, menandakan
malam akan datang menggantikan siang. Angin sepoi-sepoi yang berhembus membuat suasana
tenang di sekitar kamarku di lantai 3 asrama. Lorong lantai 3B yang siang hari
tadi sepi, mendadak ramai dengan suara para mahasiswi yang baru saja pulang
kuliah. Rasa lelah tampak dari wajah beberapa mahasiswi tersebut. Beberapa menit lagi tiba waktunya salat
Maghrib, maka beberapa di antara mereka pun memutuskan untuk segera mandi.
Ketika azan Maghrib berkumandang, aku segera mengambil air wudhu
kemudian bersiap-siap melaksanakan salat Maghrib berjamaah. Ruang belajar
lantai 3 yang biasanya digunakan untuk mengerjakan tugas atau sekadar untuk
menggunakan hotspot wifi, kini digunakan sebagai tempat untuk
melaksanakan ibadah salat maghrib berjamaah. Ruang belajar ini lumayan besar,
hampir seperti sebuah aula. Ukurannya kira-kira 20×20 meter dengan banyak
jendela yang menempel di dinding, sehingga cukup sejuk karena banyaknya angin
yang masuk ke dalam. Setelah melakukan salat berjamaah, kuputuskan untuk
kembali ke kamar bersiap-siap untuk mengikuti pembinaan.
Pukul 7 malam, terdengar suara pengumuman yang memberitahukan bahwa
musrif pembinaan telah datang. Musrif ini dapat diartikan seperti dosen yang
mengajar di kelas. Penanggung jawab pembinaan yang mengumumkan kedatangan
musrif diharuskan menggunakan bahasa Arab atau Inggris. Jadwal pembinaan hari ini
adalah Fikih Ibadah, dan mahasiswi dibagi dalam beberapa kelas. Kelas
pembinaanku ini berada di ruang belajar lantai 1 gedung A. Tidak seperti ruang
belajar di lantai 3 yang berbentuk kotak, ruang belajar di lantai 1 gedung A
ini berbentuk seperti huruf L dengan pintu yang terbuat dari triplek kayu.
Ketika pintu ruang belajar ini kubuka, suasana sejuk dan aroma wangi
menghampiriku, sangat nyaman untuk belajar. Lalu, kuarahkan pandanganku ke
depan, tampak sebuah meja berukuran lumayan panjang dan beberapa kursi yang
mengitarinya. Jumlah kursi ini berjumlah 30 buah.
Di sebelah kanan dari pintu
ada sebuah dinding, namun di balik dinding ini terdapat sebuah ruangan yang
berukuran kira-kira 10×10 meter. Di dalam ruangan ini juga terdapat beberapa
meja yang terbuat dari kayu dengan beberapa kursi yang diletakan diatasnya,
menandakan bahwa meja-meja tersebut jarang digunakan. Kuarahkan pandanganku ke
depan, dan ternyata ada sebuah AC yang menempel di atas dinding dengan sebuah
pengharum ruangan digantung di bawahnya.
Rupanya inilah yang membuat ruang belajar ini sejuk dan harum.
Di dalam kelas Fikih Ibadah ini pembinaan berlangsung selama 1,5
jam dan ketika waktu menunjukan pukul setengah sembilan, berakhir pula
pembinaan Fikih Ibadah hari ini. Ruang belajar kembali digunakan oleh para
mahasiswi untuk mengerjakan tugas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar