Kamis, 10 April 2014

Deskripsi Ruang



PERPUSTAKAAN

                Minah berdiri di depan pintu perpustakaan, ia melihat catatan bertuliskan “Dilarang membawa makanan dan minuman”. Kemudian, ia membuka perlahan pintu perpustakaan dan masuk dengan langkahnya yang lambat. Udara dingin dari pendingin ruangan membuat serasa tubuhnya tertusuk-tusuk dan aroma semerbak wangi menjadikan dadanya lapang. Tepat didepannya ada jendela yang tertutup gorden cream dan beberapa meja dengan kursi yang berhadapan. Beberapa mahasiswa sedang membuka buku-buku, ada juga yang sedang dihadapan komputer jinjingnya.
Lalu dia mengalihkan pandangannya ke arah kiri, ada sesosok lelaki dewasa bertubuh besar yang  sedang duduk dihadapan komputer tampak tak menyadari kedatangannya. Dia mengarahkan pandangannya ke arah kanan, terlihat sebuah rak bersekat-sekat berwarna cokelat yang sebagian besar terisi dengan tas-tas mahasiswa pengunjung ruangan ini. Dia pun meletakkan tasnya di rak tersebut.
            Setelah meletakkan tasnya, dia berjalan perlahan ke arah kirinya. Terlihat disudut sebelah kiri ada ruangan kecil dengan kaca transparan berukuran kira-kira 3 x 2 meter, di dalamnya ada sesosok wanita diantara tumpukan skripsi mahasiswa. Ketika dia arahkan pandangannya ke kanan nampak berjajar sembilan baris rak berwarna abu-abu terbuat dari besi yang dipenuhi dengan buku-buku. Dia masuk diantara rak baris kelima dan keenam, dilihatnya catatan bertuliskan angka yang menandakan kategori buku setiap sekat pada rak tersebut. “3.6.1”, “3.6.2”.
            Dia mulai mencari-cari buku yang dibutuhkannya. Dia amati dengan teliti susunan buku-buku yang ada. Mulai buku pertama..., kedua..., ketiga....,  keempat....., kelima..., keenam..., ketujuh..., kedelapan..., kesembilan..., ya itu yang dia cari. Sebuah buku bersampul putih bertuliskan “ekonomi makro islam” berwarna biru diantara buku-buku yang sudah rapuh.
             Dia segera mengambilnya dan berjalan menghampiri sosok lelaki dewasa tersebut. Setelah itu, dia berkata “pak saya mau pinjam buku ini” sambil menyertakan KTMnya. Lelaki dewasa itu segera mengecek lewat komputer dihadapannya. Tak lama lelaki itu berkata, “maaf neng, gak bisa pinjam lagi. Dua buku yang kamu pinjam belum dikembalikan”. Minah dengan langkahnya yang berat berjalan menuju barisan rak besi berwarna abu-abu tadi, tempat ia mengambil buku untuk menyimpan kembali buku yang diambilnya. Ia segera mengambil tasnya dan berlalu dari perpustakaan.  

                  
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar