Si
Pemberani Suku Dayak
Alkisah
diceritakan seorang yang kaya raya, sebut saja namanya Joko. Dia mempunyai
banyak sekali aset-aset kekayaan yang dimilikinya. Sampai sampai uang yang
dimilikinya tidak muat dalam kamar tidurnya. Dia juga memiliki beberapa kendaraan
pribadi yaitu pesawat jet, rumah seharga milyaran rupiah, mobil lamborghin, dan
kapal pesiar pribadi yang selalu bersandar di tengah pelabuhan dekat rumahnya.
Dia
tinggal di daerah suku Dayak, yaitu di daerah Kalimantan. Suku Dayak ini
terkenal ganas karena hidupnya yang terbilang keras. Untuk sampai dari suatu
desa ke desa yang lain, suku Dayak ini harus melewati aliran sungai yang sangat
deras. Itulah keseharian mereka sebagai suku Dayak.
Untuk
mengapresiasikan keberanian suku Dayak ini Joko mengadakan sebuah acara yang
megah. Joko juga membuat sayembara untuk para suku Dayak yang terkenal ganas
tersebut “siapa saja orang pertama yang berani masuk kolam renang ini yang
berisikan 10 buaya, maka saya akan memberikan kapal pesiar saya” teriak Joko dengan
suara lantang. Para suku Dayak pun terhening sejenak, lalu Joko pun meneruskan
perkataannya “dan siapa saja orang pertama yang bisa melewati kolam renang dari
ujung ke ujung akan saya berikan apa saja yang dia mau.”
Dan
tiba tiba Udin masuk ke dalam kolam renang. Orang-orang pun merasa kaget
melihat keberanian Udin memasuki kolam renang tersebut. Lantas saja buaya-buaya
langsung menyerang si Udin ini. Dengan lantang si Udin berkelit selayaknya
tarzan, dan juga Udin dengan cepat berenang menuju ujung. Akhirnya Udin pun
sampai di ujung kolam renang. Joko pun langsung menghampirinya.
“wah
kamu berani sekali, siapa nama kamu ?” ucap Joko
“nama
saya Udin, Pak” jawab Udin
“okey, sesuai dengan ketentuan apa yang kamu
inginkan ?”
“saya tidak menginginkan apapun, Pak”
“apa kamu yakin ? kamu tidak ingin kapal
pesiar?” kata Joko dengan herannya
“tidak, Pak”
Joko pun semakin heran
“tidak ingin mobil lambhorgin ?” Tanya Joko
dengan sangat heran
“tidak, Pak”
“lalu apa yang kamu inginkan ?”
“saya cuma ingin tahu siapa orang dengan teganya
mendorong saya tadi pak”
“….”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar