Rabu, 23 April 2014

Si Pemberani Suku Dayak

Alkisah diceritakan seorang yang kaya raya, sebut saja namanya Joko. Dia mempunyai banyak sekali aset-aset kekayaan yang dimilikinya. Sampai sampai uang yang dimilikinya tidak muat dalam kamar tidurnya. Dia juga memiliki beberapa kendaraan pribadi yaitu pesawat jet, rumah seharga milyaran rupiah, mobil lamborghin, dan kapal pesiar pribadi yang selalu bersandar di tengah pelabuhan dekat rumahnya.
Dia tinggal di daerah suku Dayak, yaitu di daerah Kalimantan. Suku Dayak ini terkenal ganas karena hidupnya yang terbilang keras. Untuk sampai dari suatu desa ke desa yang lain, suku Dayak ini harus melewati aliran sungai yang sangat deras. Itulah keseharian mereka sebagai suku Dayak.
Untuk mengapresiasikan keberanian suku Dayak ini Joko mengadakan sebuah acara yang megah. Joko juga membuat sayembara untuk para suku Dayak yang terkenal ganas tersebut “siapa saja orang pertama yang berani masuk kolam renang ini yang berisikan 10 buaya, maka saya akan memberikan kapal pesiar saya” teriak Joko dengan suara lantang. Para suku Dayak pun terhening sejenak, lalu Joko pun meneruskan perkataannya “dan siapa saja orang pertama yang bisa melewati kolam renang dari ujung ke ujung akan saya berikan apa saja yang dia mau.”
Dan tiba tiba Udin masuk ke dalam kolam renang. Orang-orang pun merasa kaget melihat keberanian Udin memasuki kolam renang tersebut. Lantas saja buaya-buaya langsung menyerang si Udin ini. Dengan lantang si Udin berkelit selayaknya tarzan, dan juga Udin dengan cepat berenang menuju ujung. Akhirnya Udin pun sampai di ujung kolam renang. Joko pun langsung menghampirinya.
“wah kamu berani sekali, siapa nama kamu ?” ucap Joko
“nama saya Udin, Pak” jawab Udin
“okey, sesuai dengan ketentuan apa yang kamu inginkan ?”
“saya tidak menginginkan apapun, Pak”
“apa kamu yakin ? kamu tidak ingin kapal pesiar?” kata Joko dengan herannya
“tidak, Pak”
Joko pun semakin heran
“tidak ingin mobil lambhorgin ?” Tanya Joko dengan sangat heran
“tidak, Pak”
“lalu apa yang kamu inginkan ?”
“saya cuma ingin tahu siapa orang dengan teganya mendorong saya tadi pak”
“….”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar