Senin, 07 April 2014

Deskripsi Ruang

“Masjid Shiratul Huda”


Aku selalu mengingat masjid ini, Masjid shiratul huda. Masjid SMAN 33 Jakarta Barat. Tempat dimana kami, Pengurus Rohis SMA 33, selalu menginjakkan kaki kesana disetiap kesempatan. Sekedar untuk melihat keadaan masjid setelah istirahat sholat. Biasanya kami menyempatkan merapikan mukhena dan sajadah yang berserakan sehabis dipakai, sebelum bel masuk kelas berbunyi.
Mukhena ini kami letakkan kedalam lemari kayu berwarna coklat tua dengan pintu cermin, yang berada disisi pojok kanan masjid. Disamping lemari tersebut ada lemari kayu dua pintu yang berkuran lebih kecil, dengan susunan rak di pintu kanan, yang biasa kita gunakan untuk menyimpan buku-buku Al-Qur’an dan Islami, dan rak di pintu kiri untuk meletakkan sajadah, serta terdapat laci di bawahnya untu kita gunakan sebagai tempat arsip kesekretariatan kegiatan Rohis.
Masjid Shiratul Huda ini sebenarnya cukup luas. Masjid ini terpisah menjadi dua ruang. Bagian depan untuk laki-laki, kita biasa menyebutnya “Aquarium Ibadah”, karena dinding disisi kanan, kiri dan belakang ruangan tersebut terbuat dari kaca, tanpa dilengkapi gorden penutup dan memiliki pintu geser di setiap sisinya. Di dalam aquarium ini terdapat dua buah AC yang menempel di dinding sebelah kanan dan kiri, sedangkan dibagian dinding depan sebelah kiri pojok, ada lukisan ka’bah dengan bingkai berwarna emas. Lantai masjid ini beralaskan karpet hijau tebal nan lembut. Nyaman sekali.
Dibagian depan ruangan ini, ada rongga ruang kecil untuk tempat imam. Disamping kanannya ada mimbar setinggi kurang-lebih 1 meter berhiaskan lafadz al-islam, dengan mikrofon diatasnya untuk khutbah dan adzan.
Disamping kiri tempat imam tersebut ada bilik kecil seukuran 2 x 3,5 meter dengan pintu geser. Didalamnya ada sebuah lemari tempat menyimpan kemeja marawis dan album foto kenangan, dan disampingnya terdapat rak yang tingginya hanya selutut-ku, namun panjangnya mencapai 10 jengkal. Rak itu digunakan untk meletakkan alat-alat marawis dan qasidah. Pada lantai bilik ini, berserakan gulungan-gulungan karpet merah dan terpal yang biasa kita gunakan apabila mengadakan acara dilapangan sekolah. Yah, bilik ini memang pantas disebut gudang penyimpanan. Diseberang bilik ini, tepatnya disamping kanan tempat imam dan mimbar, ada pintu untuk akses keluar, menuju teras kecil samping masjid. Teras ini dipenuhi dengan pot-pot tanaman hias.
Aquarium ibadah ini hanya bisa aku (perempuan) masuki saat sore hari dimana tidak ada laki-laki lagi yang menggunakan ruangan ini. Biasanya, saat sore hari, kami para pengurus rohis (perempuan) diam-diam masuk ke dalam gudang penyimpanan tersebut untuk melihat-lihat foto kenangan dan merapikan alat-alat marawis yang  berantakan sehabis dipakai latihan.
Dibelakang ruang Aquarium ini barulah terdapat ruang bagian perempuan, basecame kami, dengan dinding yang terbuat dari papan tipis di ke-empat sisinya, dan lantai beralaskan karpet masjid pada umumnya, yakni karpet hijau panjang bergambar masjid. Sangat sederhana.
Lemari tempat mukhena dan lemari yang lebih kecil untuk Al-Quran terletak di ruangan ini. Dinding masjid ini dipenuhi dengan Mading Islami yang kami buat setiap bulan sekali. Ada beberapa poster yang menempel, seperti kumpulan hadits, asmaul husna, tata cara sholat, dan sebagainya.
Tempat wudhu berada di samping kanan Masjid shiratul huda ini, persis disamping teras kecil. Keran air di letakkan hanya sederetan pada satu sisi. Jumlahnya ada 15 keran, akan tetapi dipisahkan bagian untuk lelaki dan bagian untuk perempuan dengan hijab yang terbuat dari papan setinggi 2 meter. Terdapat 8 keran di tempat wudhu bagian lelaki dan 7 keran di bagian perempuan.
Setelah wudhu, biasanya laki-laki memasuki Aquarium lewat pintu sebelah kiri atau belakang. Sedangkan perempuan memasuki masjid bagian belakang. Gema adzan nan indah selalu berkumandang menemani waktu istirahat sholat dan makan siang kami. Seketika Masjid shiratul huda akan dipenuhi oleh seluruh pihak SMA 33 yang beragama islam untuk menjalankan kewajiban kami sebagai muslim. Semilir angin dan dinginnya AC menyelimuti Masjid bagian depan, Aquarium ibadah. Dan untuk kami, perempuan di bagian belakang, menikmati hembusan angin dari 2 kipas angin putar yang tergantung di langit-langit, ditambah angin sepoi-sepoi dari alam yang masuk melalui pintu yang terbuka untuk menemani kekhusukkan kami menghadap-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar