Ruang Kelas 3.3.17
Saat saya memasuki ruangan ini, udaranya terasa dingin. Ada dua
buah AC terpasang di sebelah kiri atas ruangan namun hanya satu yang berfungsi.
Ternyata sudah banyak orang yang datang. Ada sekitar lima puluh buah kursi kayu
yang berjajar rapi . Kursi yang berada dijajaran depan sudah hampir penuh,
akhirnya saya memilih duduk dibaris ketiga urutan kelima dari sebelah kiri. Di
kursi yang saya duduki banyak sekali coretan-coretan yang tidak jelas, membuat
kursi ini terlihat kotor. Begitu juga dengan kursi-kursi lainnya. Duduk disini
semakin terasa lebih dingin karena berada tepat di bawah AC.
Ruangan ini berukuran cukup luas sekitar 7x7 m2. Catnya
berwarna kuning pucat dengan lantai keramik berwarna putih yang sudah banyak
goresan. Ruangannya pun bersih. Tidak ada sampah di lantai maupun
coretan-coretan di dinding berbeda dengan ruangan lain yang pernah saya masuki.
Di sekelilingnya terdapat jendela kecil dengan bingkai berwarna hitam, kecuali
di sebelah kiri sembilan buah jendela yang cukup besar terpasang di dinding. Di
depan ruangan, ada sebuah papan tulis yang masih kotor oleh tulisan-tulisan
spidol berwarna hitam. Mungkin orang yang menggunakan papan tulis kemarin lupa
menghapusnya. Di sebelah kirinya ada sebuah meja kayu yang berukuran cukup
besar dan kursi coklat dengan roda di
bawahnya. Lemari kayu kecil tepat berada di samping meja dan kursi tersebut.
Kulihat atap di ruangan ini sangat rapi tidak ada yang rusak atau
bolong. Terdapat enam buah lampu neon
namun hanya empat lampu yang menyala. Bukan karena mati namun tidak dinyalakan.
Selain itu, sebuah kipas angin dengan tiga baling-baling terpasang tepat di
tengah-tengah ruangan. Dahulu sebelum ada AC, kipas angin ini sering digunakan
apalagi jika udara di dalam ruangan terasa panas. Tapi sekarang hanya digunakan
sesekali jika ACnya mati saja. Sebuah proyektor tergantung persis di sebelah
kipas angin yang tidak menyala tersebut. Proyektor ini sering digunakan untuk
persentasi dalam proses belajar mengajar.
Kuarahkan pandanganku ke pintu coklat dengan gagang pintu berwarna
silver, satu persatu orang mulai berdatangan, kadang ada juga yang bergerombol.
Seperti biasa setelah mendapatkan tempat duduk, mereka mulai mengobrol dengan
teman dekatnya masing-masing. Setiap orang sibuk dengan obrolannya. Tertawa
cekikikan, entah apa yang mereka bicarakan. Ada juga yang langsung membuka
laptop, bertanya apakah ada tugas atau tidak kepada teman di sampingnya.
Seketika ruangan ini menjadi ramai, seperti pasar. Namun keramaian itu tidak berlangsung lama karena seorang
perempuan berumur sekitar 35 tahunan masuk ke dalam ruangan dan mengucapkan
selamat pagi sambil tersenyum. Suasana di dalam ruangan ini menjadi hening
kembali.
bacot kau
BalasHapusMULUT KAU JAGE MULUT KAU JAGE
BalasHapus