Sebuah
ruangan yang berkuran sedang, kira-kira lima kali lima meter persegi, menjadi
saksi bisu bagaimana aku menjalani aktifitas keseharianku. Sebelum memasuki
kamarku, ada sebuah pintu coklat yang kira-kira berukuran dua meter kali satu
meter persegi. Sebuah pintu yang menjadi penghubung kamar dengan ruang
keluarga. Ketika pintu kamar terbuka, terlihatlah sebuah ruangan bernuansa
cream yang selama ini menjadi kamarku. Hal pertama yang nampak oleh mata ialah
sebuah tempat tidur berukuran besar yang diatasnya terdapat beberapa bantal dan guling dan juga sebuah
selimut.
Ketika kuarahkan pandanganku ke kanan, ada
sebuah lemari pakaian yang berwarna coklat yang kira-kira berukuran dua kali
satu setengah meter persegi. Lemari yang menurutku cukup besar dengan ketiga
pintunya. Di atas lemari terdapat beberapa box sebagai tempat penyimpanan
buku-buku serta barang pribadiku. Tepat disamping lemari ada sebuah karya
lukisanku ketika aku menjadi siswa SMA. Di atas lukisan tersebut, ada sebuah
jam dinding berwarna putih.
Di
sebelah kiri tempat tidur ada dua buah jendela dengan gorden yang bermotif sebagai
tempat masuk dan keluarnya udara di kamar ini. Disamping jendela ada sebuah
kipas exhaust fan, kipas penghisap untuk menghisap dan membuang bau yang
kurang sedap dalam kamar ini.
Seketika
aku hanyut dalam pikiranku sendiri mengamati kamar yang selama ini sebagai
tempat favoritku di rumah. Sampai ada sebuah suara yang memanggilku untuk beranjak
dari kamar ternyaman ini untuk menyuruhku makan.
bagus
BalasHapusbagus
BalasHapus