Kamis, 03 April 2014

Deskripsi Ruang

Bengkel Resmi Honda

Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam ruang tunggu bengkel resmi honda yang baru saja dibuka dekat rumahku. Aku sedang menunggu antrean panjang giliran motorku untuk diperiksa. Ruangan yang cukup bersih dan cerah, pantas saja masih “baru” pikirku.

Ruang tunggu yang bersih serta harum untuk ukuran begkel, sofa yang berjajar bukanlah tempat duduk besi seperti kebanyakan bengkel resmi lainnya. Di samping sofa disediakan beberapa majalah bagi pelanggan agar tidak bosan menunggu. Aku pun mengambilnya dan aku membaca-baca. Tepat di sebelah kanan atasku menempel di dinding dua buah pendingin udara sehingga ruangan ini terasa sejuk walau di siang hari.

Ketika pandanganku mengarah kedepan, aku melihat lemari pendingin yang sedikit berembun. Aku datangi lalu ketika aku ingin mengambil satu botol minuman teh seorang karyawan yang juga penjaga kasir cantik itu bilang kepadaku bahwa itu gratis karena bagian dari service mereka, alhamdulillah ujarku.

Aku kemudian kembali ke sofa empuk tadi sembari meminum teh botol. Senyumku kupancarkan dari tempat dudukku sambil mengangkat botol minumku sebagai bentuk rasa terima kasih ke arah kasir tepat berdiri kasir cantik itu, ia membalas senyumku. Ia berdiri dibelakang meja kasir, ia terlihat sibuk dengan tugasnya. Meja itu dihiasi oleh sebuah pot bunga mawar segar, dan melengkapi keindahan kasir tersebut.

Sebuah ruang tunggu yang sangat nyaman, kemudian aku berjalan ke ruang luar yang tak berpendingin, iya itu bengkelnya. Motorku sedang diperiksa dan dikerjakan, begkel tersebut tidak senyaman ruang tunggu. Terasa gerah dan banyak oli bekas yang berceceran di lantai yang membuat lantai menjadi kusam, dan botol-botol bekas oli dan air radiator yang sedikit berserakan di dekat tempat sampah disamping kanan pintu masuk begkel. Penerangan lampu yang saya rasa kurang untuk pekerjaan seperti ini, dan bau asap rokok yang timbul dari karyawan bengkel tersebut membuat saya sesak. Mas wawan, nama karyawan bengkel tersebut yang memperbaiki motorku pun merokok. Untuk standar keselamatan seharusnya tidak di perkenankan, maka dari itu kusuruhnya untuk tidak menyalakan rokok itu.

Tidak lama setelah itu motorku selesai diservice oleh bengkel tersebut, lalu aku masuk kedalam ruangan berpendingin tadi. Aku menuju ke kasir untuk membayar service motorku. Senyum manis penjaga kasir cantik menjadi nilai plus untuk bengkel ini. Lalu aku mengambil motorku dan bergegas pulang.

1112046100060

Tidak ada komentar:

Posting Komentar