Pagi di Pasar
Pukul
enam, pagi hari yang ramai di pasar. Matahari masih malu-malu untuk bersinar
hanya sedikit sinar kuning terlihat di balik awan yang tebal. Udara yang masih
dingin dan segar seperti udara pagi di puncak.
Di
depan pasar, terlihat jejeran rapi pedagang buah dengan susunan piramid dan
gantungan-gantungan buah. Sebagian ada yang sibuk menata buah-buahan dagangan
mereka agar menarik tapi ada juga yang memilih tidur di atas meja beralaskan
kardus di pojok toko mereka. Mungkin tokonya buka semalaman sehingga lelah
rasanya menjaga toko di pagi hari.
Ketika
mulai memasuki pasar, suasana hirup pikuk terasa. Begitu banyak orang berlalu
lalang keluar masuk pasar dari segala arah. Suara-suara teriakan para pedagang dan
orang-orang yang mengurumi dagangan mereka begitu terdengar di telinga. Suara
mesin penghalus butiran kelapa menjadi serat-serat yang siap diperas itupun
begitu bising. Tak kalah suara priwitan tukang parkir pasar pun menambah
kebisingan di pasar ini.
Jalanan
dengan tanah yang becek karna hujan semalam membuat pengunjung pasar harus rela
pakaian mereka menjadi kotor. Sampah sayuran yang busuk yang terlindas dan
terinjak pengunjung menambah kesan kotor. Belum lagi sabut dan batok kelapa
yang ditumpuk begitu tinggi menambah risih pandangan.
Sesaknya
pasar membuat banyak ibu harus rela badannya tersikut sana sini. Bau busuk
bercampur bau bumbu halus yang dijual beberapa pedagang bercampur. Kadang bau
wangi sabun mandi juga tercium dari kerumunan ibu-ibu yang berbelanja.
Di
sisi lain pasar terlihat pedagang ikan dan daging juga sibuk melayani pembeli
mereka. Hirup pikuk kerumunan ibu-ibu yang berebut meminta dilayani lebih dulu
membuat telinga dikerumuni suara bising. Suara pisau besar pemotong dengan
hantaman keras sang tukang daging begitu menakutkan. Suara teriakan
pedagang-pedagang juga menambah riuh pasar.
Udara
pagi yang segar tertutup oleh bau amis ikan dan daging di bagian belakang pasar
ini. Hawa panas juga begitu terasa ketika berdesakan. Matahari yang mulai
muncul memamerkan sinar kuningnya menambah panas hawa pasar. Di arah jalan
keluar pasar terdengar teriakan bapak-bapak yang menawarkan jasa ojek mereka.
Ada juga suara bincang-bincang dari ibu-ibu yang berbincang soal belanjaan
mereka hari ini.
Ibu-ibu
dengan banyak bungkusan ataupun keranjang sayur penuh hasil belanja mereka
terlihat keluar pasar dengan wajah lelah dan keringat karena berdesakan. Tidak
lama lagi pasar akan terasa lebih sepi. Ya memang begitu, pasar ramai ketika
pagi buta hingga sekitar pukul sepuluh. Sesudahnya hanya pedagang yang
merapikan dagangan juga pedagang tidur pulas kelelahan di lapak mereka. Hanya
sedikit orang yang berbelanja, itu juga hanya melengkapi belanja mereka yang
lupa mereka beli di pagi hari tidak seramai pagi hari.
Ketika
tengah hari tiba, petugas kebersihan pasar akan memulai mengankut sampah-sampah
para pedagang hari ini. Pasar akan terlihat lebih rapi dan bersih. Pedagang
juga akan mengkosongkan lapaknya. Mereka akan pulang kerumah dan menyiapkan
badan mereka untuk bangun di tengah malam untuk mulai berdagang lagi mmenuhi
lapak mereka dengan dagangan masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar