Kamis, 03 April 2014

Pagi di Pasar

Pagi di Pasar

            Pukul enam, pagi hari yang ramai di pasar. Matahari masih malu-malu untuk bersinar hanya sedikit sinar kuning terlihat di balik awan yang tebal. Udara yang masih dingin dan segar seperti udara pagi di puncak.
            Di depan pasar, terlihat jejeran rapi pedagang buah dengan susunan piramid dan gantungan-gantungan buah. Sebagian ada yang sibuk menata buah-buahan dagangan mereka agar menarik tapi ada juga yang memilih tidur di atas meja beralaskan kardus di pojok toko mereka. Mungkin tokonya buka semalaman sehingga lelah rasanya menjaga toko di pagi hari.
            Ketika mulai memasuki pasar, suasana hirup pikuk terasa. Begitu banyak orang berlalu lalang keluar masuk pasar dari segala arah.  Suara-suara teriakan para pedagang dan orang-orang yang mengurumi dagangan mereka begitu terdengar di telinga. Suara mesin penghalus butiran kelapa menjadi serat-serat yang siap diperas itupun begitu bising. Tak kalah suara priwitan tukang parkir pasar pun menambah kebisingan di pasar ini.
            Jalanan dengan tanah yang becek karna hujan semalam membuat pengunjung pasar harus rela pakaian mereka menjadi kotor. Sampah sayuran yang busuk yang terlindas dan terinjak pengunjung menambah kesan kotor. Belum lagi sabut dan batok kelapa yang ditumpuk begitu tinggi menambah risih pandangan.
            Sesaknya pasar membuat banyak ibu harus rela badannya tersikut sana sini. Bau busuk bercampur bau bumbu halus yang dijual beberapa pedagang bercampur. Kadang bau wangi sabun mandi juga tercium dari kerumunan ibu-ibu yang berbelanja.
            Di sisi lain pasar terlihat pedagang ikan dan daging juga sibuk melayani pembeli mereka. Hirup pikuk kerumunan ibu-ibu yang berebut meminta dilayani lebih dulu membuat telinga dikerumuni suara bising. Suara pisau besar pemotong dengan hantaman keras sang tukang daging begitu menakutkan. Suara teriakan pedagang-pedagang juga menambah riuh pasar.
            Udara pagi yang segar tertutup oleh bau amis ikan dan daging di bagian belakang pasar ini. Hawa panas juga begitu terasa ketika berdesakan. Matahari yang mulai muncul memamerkan sinar kuningnya menambah panas hawa pasar. Di arah jalan keluar pasar terdengar teriakan bapak-bapak yang menawarkan jasa ojek mereka. Ada juga suara bincang-bincang dari ibu-ibu yang berbincang soal belanjaan mereka hari ini.
            Ibu-ibu dengan banyak bungkusan ataupun keranjang sayur penuh hasil belanja mereka terlihat keluar pasar dengan wajah lelah dan keringat karena berdesakan. Tidak lama lagi pasar akan terasa lebih sepi. Ya memang begitu, pasar ramai ketika pagi buta hingga sekitar pukul sepuluh. Sesudahnya hanya pedagang yang merapikan dagangan juga pedagang tidur pulas kelelahan di lapak mereka. Hanya sedikit orang yang berbelanja, itu juga hanya melengkapi belanja mereka yang lupa mereka beli di pagi hari tidak seramai pagi hari.

            Ketika tengah hari tiba, petugas kebersihan pasar akan memulai mengankut sampah-sampah para pedagang hari ini. Pasar akan terlihat lebih rapi dan bersih. Pedagang juga akan mengkosongkan lapaknya. Mereka akan pulang kerumah dan menyiapkan badan mereka untuk bangun di tengah malam untuk mulai berdagang lagi mmenuhi lapak mereka dengan dagangan masing-masing. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar