Kamis, 03 April 2014

DESKRIPSI RUANG DAN WAKTU


Fajar di Rumah Nenek

Pukul lima, suatu fajar yang damai di Rumah Nenek. Matahari yang terbit di Timur masih malu-malu untuk memancarkan cahayanya. Pancaran sinar yang biasanya begitu perkasa pada siang hari sekarang terasa rapuh dan lembut. Udara dingin begitu terasa. Burung-burung berkicauan dan ayam berkokok begitu terdengar ditelingaku seperti membangunkan orang-orang yang masih terlelap dalam tidurnya.
Matahari mulai memancarkan sinarnya seakan mulai menampakkan begitu perkasa dirinya. Pada saat seperti itu biasanya orang-orang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada nenek dan ibu yang sedang menyalakan api dari tumpukan kaya untuk memasak, kakek dan ayah yang sedang asik mengobrol di ruang keluarga sambil meminum secangkir kopi. Serta adikku yang sedang menonton tv.
Aku keluar untuk menghirup udara yang begitu sejuk di Desa ini. Kulihat para petani yang membawa cangkul berjalan menuju sawah. Kudengar suara ibu-ibu yang sedang asik mengobrol sambil menunggu angkutan umum untuk membawa sayuran hasil panen mereka yang akan dijual ke Pasar.
Angkutan yang ditunggu para ibu-ibu tersebut sudah tiba, mereka pun segera menaiki angkutan tersebut dan pergi berlalu, para petani sedang sibuk di sawah. Aku pun kembali kerumah nenek. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar