SIANG HARI DI HALAMAN RUMAH
Pukul dua belas, suatu terik yang menyengatkan
di halaman rumahku. Matahari begitu tepat berada di atas kepalaku memancarkan
sinar panas, membakar dahaga, dan menyengat kulitku yang begitu terasa gersang
ketika aku sedang di luar untuk menjemur pakaian. Rasanya berbeda sekali ketika aku berada di dalam rumah, sejuk dan damai seperti sedang
meminum es buah.
Pada saat seperti sekarang ini, kebanyakan
tetanggaku yang masih duduk di sekolah dasar sudah pulang ke rumah
masing-masing. Mereka biasanya sedang istirahat tidur siang, sehingga siang ini
kebun tempat mereka bermain terasa sunyi sekali tidak seperti di sore hari yang
ramai karena mereka biasanya main bola dan sepedaan.
Di rumah yang paling ujung, terlihat seorang
Ibu ingin menjemur pakaian, terdengar jelas suara besi jemuran saat dikeluarkan
ke halaman rumah, kemudian diletakan di tempat yang mendapakan sinar matahatari
paling terik. Raut wajahnya kelihatan lesu, lelah, dan menahan panasnya terik
matahari yang membakar kulitnya. Terlihat ia menjemur cepat-cepat pakaian itu
dan segera masuk ke dalam rumahnya.
Di sekelilingku terlihat jelas berterbangan
burung-burung gereja dan ayam peliharaan tetanggaku yang sedang mencari makan. Burung-burung
gereja beterbangan di antara dedaunan pohon rambutan dan pohon mangga. Terdengar
pula suara cicit mereka di sela-sela suara motor pedagang makanan dan
tetanggaku yang berangkat kerja ataupun kuliah.
Sebuah motor melawatiku membawa rumput yang
banyak dan masih segar-segar. Kira-kira sepuluh meter di sebelah kananku
terdapat kandang kambing dari bambu, di dalamnya terdapat empat kambing.
Terdengar suara gaduh kambing yang tidak sabar ingin di kasih makan. Turunlah
dari motor seorang bapak yang membawa rumput dan memberi kambing-kambing itu
makan.
Saat mengangkat jemuran pakaianku, mulai
berlalu lalang anak-anak sedang bermain lari-larian, terdengar suara tawa
mereka, terlihat jelas kecerian mereka bisa bermain bola di depan halaman rumah.
Beberapa anak kecil perempuan sedang bermain
masak-masakan di kebun yang tepat berada di samping kiriku. Beberapa daun dan
bunga dipetik oleh mereka untuk bahan masakannya. Diantara mereka ada yang
menjadi koki dan ada yang menjadi pembeli, sepertinya mereka sedang buka rumah
makan ala mereka sendiri.
Matahari yang sudah condong jauh ke barat
masih memacarkan sisa cahaya melalui
sela-sela daun jambu tepat di hadapanku, sebentar lagi hiruk-pikuk oleh
suara anak-anak yang sedang bermain akan selesai pukul lima. Tidak lama,
sesudah itu halaman ini akan menjadi sunyi lagi. Beberapa anak yang tadinya
sedang bermain sudah pulang kembali ke rumahnya.
Senja menyelimuti suasana, menggantikan siang yang panas itu. Halaman yang tadinya ramai dengan anak-anak
yang sedang bermain, kini pun menjadi sunyi kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar