Laman

Kamis, 03 April 2014

Deskripsi Ruang dan Waktu

Pagi di Kampung Halaman

                Pagi hari pada hari jumat, kampong halaman kota medan terasa sepi, matahari pun belum sepenuhnya bangun dari tidur panjangnya untuk menyinari hari ini. Udara yang masih terasa sejuk menghampiri kulit, dingin dan segar seperti udara di pegunungan.
                Di depan rumah, terlihat beberapa deretan rumah yang masih menikmati dan melanjutkan istirahatnya dan terlihat lampu di depan rumah sebagian mereka itu masih menyala, sebagian rumah lagi ada yang sudah sibuk mengisi kegiatan untuk melanjutkan harinya. Tapi ada juga yang memilih untuk berolah raga pagi melewati depan rumah.
                Pagi ini badan terasa letih karena kurang tidur yang disebabkan melepas rindu pada teman dan sanak keluarga pada hari kemarin. Kemudian kujalankan kakiku ke kamar mandi dengan rasa malasnya, aku harus bergegas membereskan rumah yang terlihat pada pagi hari ini sedikit berantakan. Setelah mandi badan ini terasa lebih segar dan sehat dari sebelumnya, air rumah ini seolah membuat rasa rindu yang amat dalam pada kampong halaman. Kuarahkan pandanganku ke sudut dapur melihat ibu yang sudah berdiri lama di depan dua kompor gas yang sudah menyala, ia sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi.
                Terlihat pukul 06.00 WIB pada jam yang menempel di dinding rumah ini, suara-suara teriakan ayah dan saudara-saudaraku sudah mulai terdengar ditelinga. Mereka mulai menyibukkan diri untuk menyiapkan perlengkapan untuk persiapan ayah kerja dan saudara-saudaraku sekolah. Rumah pada pagi ini terasa sempit karena melihat mereka sibuk dengan kegiatannya yang belalulalang sehingga membuatku merasa rumah ini terasa kecil.
                Tepat pukul 07.00 mulai terasa kembali sepi seperti pada pagi hari di kampong halaman ini. Ayah dan saudara-saudaraku sudah berangkat menjalankan kegiatannya pada hari ini, akupun langsung mencari kegiatan untuk mengisi hari liburan ini. Saat rumah sudah mulai sepi, ibu mengajakku ke pasar untuk belanja sayur dan ikan. Sesampainya di pasar terlihat jejeran rapi pedagang buah dan sayuran menggantung-gantungkan barang jualan mereka. Sebagian ada yang terlihat sibuk menata ikan yang tertumpuk-tumpuk rapi di atas meja untuk siap dijual.
                Ketika mulai memasuki pasar, suasana dan aroma yang bercampur aduk pun terasa, ini menandaiaku dan ibu sudah memasuki kawasan pasar. Suara-suara pedagang dan orang-orang yang memenuhi beberapa meja pedagang begitu mengalihkan pandangan mataku hingga kakiku berjalan menghampiri pedagang ikan dan sekumpulan ibu-ibu yang mengerumuninya.
                Jalanan dengan tanah yang becek karena hujan semalam membuat beberapa pengunjung menggulung bagian bawah celananya dan mengangkat bagian bawah roknya. Setelah membeli beberapa macam ikan, ibu segara menghampiri pedagang buah dan sayuran yang beda beberapa langkah dari tempat ikan yang penuhtadi. ibu pun segera memilih sayuran mana yang akan ia beli dan mencoba beberapa buah untuk merasakan manis atau tidak buah itu, kalau manis buahnya akan dibeli. Itu yang biasa dilakukan beberapa ibu-ibu di tempat pembelanjaan. Setelah belanja hari ini selesai, bergegas aku dan ibu untuk meninggalkan pasar ini.
Sesampainya di rumah waktu sudah menunjukkan pukul 09.30 matahari pun sudah muncul di bagian atas kepalaku menyinari pagi menjelang siang ini. Aku dan ibu langsung membawa belanjaan pagi ini ke dapur untuk siap memasak dan menyajikannya siang ini. Kemudian waktu menujukkan pukul 11.00 masak untuk siang ini pun selesai.

Sinar matahari yang semakin condong ke arah barat masuk melalui jendela, dan matahari ini menunjuk kan ternyata siang pun sudah tiba. Ibu pun melanjutkankegiatan selanjutnya dan aku pun begitu. Suasana pagi hari yang sejuk dan dingin sudah tidak terasa lagi yang terasa sekarang hanyalah hawa panas dari sang matahari. Namun rasa sejuk pagi itu bisa kurasakan kembali esok pagi di kampong halamanku ini, karena waktu liburankumasih ada beberapa hari lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar