Deskripsi Ruang dan Waktu
Perjalanan Menuju UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Waktu menunjukakan
pukul 07.15 ketika aku masih berada di dalam angkutan kota yang bertuliskan
D.01 jurusan Ciputat-Kebayoran. Setelah sempat menghabiskan waktu kurang lebih sepuluh
menit ngetem di bawah flyover, akhirnya angkot sebutan yang
sering digunakan untuk angkutan kota yang kutumpangi kembali melanjutkan
perjalanannya. Tidak sia-sia sepertinya waktu yang dihabiskan supir angkot untuk
ngetem, terbukti bangku yang tersedia penuh sesak. Penumpang yang ada
didalamnya beragam, mulai dari pelajar, mahasiswa sepertiku, sampai beberapa pegawai
kantoran yang kurasa diantaranya akan menempuh perjalanan jauh meningat alas
kaki yang digunakan adalah sandal dan paper bag yang dibawanya berisi
sepatu high heels. Sayangnya dengan keadaan penumpang yang penuh sesak
ini tidak diimbangi dengan keadaan angkot yang nyaman, beberapa sampah masih
terlihat di bawah bangku-bangku penumpang, beberapa jendela pun entah apa
penyebabnya tidak dapat terbuka sehingga sirkulasi udara tidak berjalan dengan
baik, ditambah lagi supir angkot yang seharusnya berpakaian seragam rapih dan
bersikap ramah pada penumpang malahan menanggalkan seragamnya dan
merokok seenaknya sehingga asap yang ditimbulkan mengganggu penumpang.
Setelah cukup
memperhatikan keadaan sekitar aku baru menyadari bahwa angkot yang kutumpangi
terjebak kemacetan, tepatnya berada di depan Mega Mall. Kemacetan yang terjadi
timbul karena penumpukan kendaraan yang melewati flyover dan yang
melewati jalan di bawah flyover. Kendaraan yang ada didominasi dengan
kendaraan beroda dua dan beroda empat. Masing-masing dari kendaraan tersebut
sama-sama tidak ada yang mau mengalah. Bus-bus yang muatannya masih belum penuh
pun mencari kesempatan untuk mendapatkan penumpang dengan ngetem ditengah
jalan, para pengguna sepeda motor saling selip di celah yang tercipta antara
satu mobil dengan mobil yang lain, belum lagi para pejalan kaki yang berjalan
di pinggiran jalan raya mengingat trotoar yang tersedia dialih fungsikan
menjadi warung-warung kecil pinggir jalan. Suara bising yang ditimbulkan dari
klakson berbagai macam kendaraan saling bersautan menandakan emosi yang
tercipta dari para pengendara kendaraan tersebut. Asap yang ditimbulkan semakin
mengganggu, terlihat dari tebalnya asap yang tercipta mampu mencemari udara
pagi yang seharusnya masih segar untuk dihirup.
Lima belas menit
kemudian akhirnya aku berhasil terbebas
dari kemacetan, tetapi hal itu belum mampu melegakan hatiku mengingat jam yang
tertera di handphoneku menunjukkan pukul 07.30 menandakan bahwa kelas
telah dimulai. Ketika gedung UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mulai terlihat aku
pun bersiap untuk turun, ongkos untuk angkot telah kusiapkan disaku baju
sebelah kiri, tinggal menunggu angkot tiba ditempat maka sampailah aku ditempat
tujuan. Tetapi siapa yang menyangka mendekati gerbang keluar kampus aku kembali
mengalami kemacetan yang kali ini penyebabnya harus kuakui berasal dari
mahasiswa UIN. Mereka menyebrang jalan sembarangan, menghentikan
kendaraan-kendaraan yang sedang lewat didepannya sehingga tercipta keadaan
merayap disepanjang jalan UIN Syarif Hidayatullah. Sebenarnya tidak dapat
disalahkan juga para mahasiswa yang menyebrang jalan sembarangan, karena fasilitas
berupa jembatan penyebrangan yang seharusnya berdiri kokoh didepan kampus malahan
berada cukup jauh dari gerbang kampus itu sendiri sehingga tidak
memungkinkan mahasiswa untuk menyebrang melewati jembatan penyebrangan tersebut
apalagi waktu yang dihabiskan cukup lama jka dibandingkan dengan langsung
menyebrang jalan walaupun resiko yang didapat tidak lebih baik.
Tepat pukul
07.38 aku turun dari angkot berwarna
biru muda itu dengan sebelumnya memberikan ongkos yang telah kusiapkan. Perasaan
lega menyelimuti hatiku karena aku telah terbebas dari hiruk-pikiuknya jalan
raya. Tetapi perasaan lega itu hanya sebentar kurasakan dan kembali hilang
digantikan dengan perasaan cemas memikirkan bagaimana nasibku mengingat jam
perkuliahan sudah dimulai daritadi. Dengan langkah yang kupunya aku hanya dapat
berharap segera sampai dikelas secepat mungkin sambil berdoa semoga dosen yang
mengajar belum datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar