Seperti biasa, Minggu pagi pukul
7.00, matahari masih malu-malu memamerkan sinarnya ke dunia, udara pagi yang
sejuk masih bisa dirasakan, sangat mendukungku untuk bercengkrama dengan kasur
di rumahku. Pada kenyataannya, kulangkahkan kakiku melewati gerbang pintu masuk
halaman Stadion Gelora Bung Karno. Dengan mata yang terbuka dengan terpaksa
hasil dua jam tidurku semalam, kubawa tubuhku ke aktivitas rutin setiap hari
Minggu, yakni lari pagi.
Pada hari Minggu seperti sekarang
ini, Senayan didominasi oleh orang-orang yang memanfaatkan waktu liburnya
dengan berolah raga, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, bahkan yang
sudah lanjut usia. Kebanyakan dari mereka membawa kendaraan dan memarkirnya di
tempat parkir yang disediakan di luar halaman Gelora Bung Karno. Ada pula yang
menggunakan sepeda, baik menggunakan sepeda dari rumah masing-masing ataupun
membawa sepeda lipat yang dimasukkan ke dalam mobil.
Aku berlari-lari kecil
mengelilingi Stadion Gelora Bung Karno yang berbentuk melingkar dengan 12 pintu
masuk di 23 sektor. Stadion Gelora Bung Karno tidak dibuka untuk umum, hanya
mereka yang berijin saja yang boleh masuk, sehingga yang tidak berijin hanya
dibolehkan berlari di halaman stadion. Telingaku terpasang earphone yang
terhubung dengan telepon genggamku, ku stel lagu-lagu yang berirama menggebu
agar aku bisa terus bersemangat dengan keadaanku yang masih mengantuk.
Kuedarkan pandanganku ke sekelilingku, orang-orang hiruk pikuk. Yang selalu
menarik bagiku, semua orang yang berlari atau sekedar berjalan di sini selalu
memosisikan Stadion Gelora Bung Karno di sebelah kiri mereka. Menjadikan semua
yang berolah raga berjalan searah. Entah siapa yang memulainya. Aku jadi
teringat akan kegiatan thawaf, yaitu mengelilingi ka’bah di Mekkah sana.
Posisi ka’bah harus berada di sebelah kiri kita, sehingga aku membayangkan
Stadion ini seperti ka’bah yang dikelilingi orang-orang untuk berlari pagi.
Di pinggir halaman Gelora Bung
Karno, tepat di dekat pagar sebagai akses masuk yang tadi aku lewati, banyak
berjejer pedagang-pedagang yang menjajakan dagangannya. Pedagang-pedagang
disini didominasi oleh pedagang makanan dan minuman. Namun, adapula yang
menjual koran dan mainan untuk anak-anak.
Di depan pintu masuk stadion, banyak terdapat mahasiswa dari berbagai
universitas terutama mahasiswa fakultas kedokteran, yang menawarkan jasa
pemeriksaan kesehatan, seperti pemeriksaan gula darah, kolesterol, kenormalan
berat dan tinggi badan, dan sebagainya. Ada juga yang menyediakan penyewaan peralatan
tenis, yakni bola dan raketnya. Di sektor lain, terdapat senam kesehatan
jasmani yang diikuti banyak orang, terutama kalangan ibu-ibu. Mereka membentuk
barisan yang rapi kemudian mengikuti gerakan senam dari instruktur senam yang
berdiri paling depan dan di atas panggung.
Aku terus melanjutkan lariku.
Kali ini dengan kecepatan yang sangat lamban, atau bahkan lebih tepat disebut
berjalan. Orang-orang yang tadinya di belakangku, kini sudah berlari
mendahuluiku. Aku berjalan ke pinggir halaman untuk duduk. Orang-orang
bersliweran di hadapanku. Mulai dari orang-orang yang masih melanjutkan larinya
dengan serius, sepasang suami istri yang membawa anak bayi maupun balitanya, hingga
anak-anak remaja tanggung bergerombol berjalan sambil mengobrol dengan teman-temannya,
kemudian tertawa dengan kencang berbarengan. Ku lemparkan pandanganku ke sudut
lain, di depan pintu 10 sektor 20. Ada sekelompok remaja, kebanyakan laki-laki
yang memainkan skateboard. Kutebak mereka tergabung dalam sebuah
komunitas remaja yang memiliki hobi yang sama. Di sudut lain, tepat di pintu 11
sektor 17, terdapat segerombolan orang bermain bola volly yang mereka bawa
sendiri.
Pukul 09.00, udara pagi yang
sejuk sudah mulai mengalah. Berganti dengan matahari yang mulai berani
menyinari Gelora Bung Karno, bahkan kali ini sangat angkuh. Seakan memberitahu
hanya ia yang mempunyai sinar sebenderang namun sehat seperti ini. Aku bangun
dari dudukku, memutuskan untuk pulang. Pada saat seperti ini, kebanyakan orang
juga sudah mulai berhenti berlari. Aku berjalan menuju pintu gerbang tempatku
masuk tadi, kemudian menuju tempat parkir motorku dan bergegas pulang setelah
membayar ongkos parkir di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar