DAPUR RUMAH
Pintu yang menghubungkan
ruang tengah dan ruang dapur kubuka, terciumlah aroma lezat di dalam dapur yang
berasal dari meja makan yang tepat lurus berada di hadapanku. Pandanganku
langsung tertuju ke sebuah meja makan itu yang di kelilingi empat kursi, dan taplak meja warna hijau.
kemudian kulangkahkan kaki menuju meja makan dan duduk di kursi meja makan itu.
Di atas meja makan ada makanan
yang ditutupi oleh tutup saji berwarna hijau, kemudian kubuka tutup saji itu
ada ikan goreng dan sambel, tercium dengan jelas aroma khas ikan goreng yang
membuatku ingin memakannya, tetapi belum waktunya untuk makan kalau sekarang
makan dan nanti malam makan lagi bisa gemuk kalau makan terus-terusan, lalu
kututup kembali tutup saji itu. Selain
itu diatas meja makan juga terdapat sebuah rice
cooker berwarna merah yang mengeluarkan uap karena sedang memasak nasi dan
kulkas model dua pintu yang berada di samping meja makan.
Setelah kuperhatikan sekeliling
ruangan ini, dapur ini cukup luas walaupun tidak terlalu luas seperti dapur
rumah mewah di Pondok Indah. Warna cat dapur ini putih dan lantainya berkeramik
warna hijau. Di atas ruangan bergantung sebuah lampu neon yang membuat dapur
ini menjadi terang.
Kuarahkan pandanganku ke samping, terlihat wanita
cantik berdiri di depan kompor gas sedang memasak, dia adalah ibuku
yang beberapa menit kemudian masuk ke dapur setelahku. Ibuku sedang
menggoreng telur, percikan minyak terdengar jelas sampai ke telingaku dan aroma telur goreng terhirup olehku yang membuatku
semakin lapar. Di depan kompor gas, jendela di
dinding yang kacanya dibuka oleh ibuku supaya
uap dari masakan itu keluar tidak mengumpul di dalam dapur.
Dispenser dan teko berada setengah
meter di samping kanan kompor gas, lalu wajan besar dan kecil, dan beberapa panci menggantung di kayu yang menempel ke dinding. Wajan dan panci ini pada bagian belakangnya
ada yang masih bersih dan ada pula yang sudah cemong akibat sering dipakai
untuk memasak dan sudah tidak bisa dibersihkan lagi bagian belakangnya. Di bawah
panci yang menggantung di kayu, berdiri dua rak besi tempat piring, gelas dan
perlengkapan dapur lainnya. Di samping kiri
kompor itu, beberapa kotak kecil warna-warni
yang berisi bumbu dapur, kopi, gula, dan teh. Di samping tempat bumbu dapur terdapat
rak kecil untuk menaruh piring, gelas, dan sendok yang masih basah setelah
dicuci.
Di
belakangku terlihat bupet kayu tua yang kokoh, di dalamnya
terdapat peralatan
memasak milik ibuku yang tertata rapih dan beberapa
buku bekas milikku. Di sudut ruangan
dapur terdapat mesin
cuci dan dua kamar mandi yang pintunya berwarna merah
muda dan biru yang sedang tertutup rapat.
Terdengar
suara gemericik air dari wastafel karena tidak benar menutupnya, lalu
kurapatkan keran wastafel itu dan keluar dari ruangan dapur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar