PAGI SEJUK DI
GEDUNG PARKIR
Pukul enam
lewat tiga puluh, udara sejuk masih terasa di Ciputat. Matahari pun masih
malu-malu untuk memancarkan sinarnya. Rasanya berbeda sekali dengan Ciputat
pada siang hari yang terasa sangat terik seperti matahari berada tepat diatas
kepala dan panasnya menyengat kulit.
Pada waktu
seperti sekarang ini, biasanya perjalanan belum terlalu macet karena belum
banyak para pengendara kendaraan bermotor yang berlalu lalang di jalanan.
Paling hanya terlihat beberapa pengendara yang sudah mulai berangkat karena
tujuannya yang cukup jauh.
Setelah
melewati puteran di depan kampus UIN, saya langsung memasuki gerbang kampus dan
melewati pos parkir untuk membayar dan mengambil tiket parkir. Tiga pos yang
tersedia, namun hanya dua pos yang sudah siap melayani mahasiswa yang sudah
datang. Masih sangat sepi dan tidak ada antrian yang panjang, terasa sejuk
dengan hembusan angin pagi. Beda sekali dengan keadaan saat mepet jam masuk
kuliah, antrian begitu panjang dan sangat tidak terarur.
Setelah selesai
membayar parkir, saya langsung menuju gedung parkir untuk menaruh motor saya.
Pagi ini seluruh mahasiswa yang ingin memarkirkan motornya, diarahkan untuk
memarkirkannya di gedung parkir baru.
Gedung tiga
lantai yang baru setengah jadi ini belum memiliki cukup penerangan. Dindingnya
pun belum dicat, masih tercium dengan jelas bau lapisan semennya. Dua petugas
parkir berseragam hitam mengarahkan tempat parkir yang masih kosong untuk para
mahasiswa yang ingin memarkirkan motornya.
Masih sangat
sepi ketika itu, hanya ada sekitar lima belas sampai dua puluh motor yang sudah
terparkir rapi di gedung parkir baru. Saya datang terlalu pagi hari ini. Saya
tidak ingin dikelurkan dari kelas seperti minggu kemarin karena saya datang
terlambat. Setelah selesai memarkirkan motor, saya bergegas untuk menuju kelas
dan siap mengikuti kuliah hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar